Senin, 18 November 2013

Sepucuk surat untuk anak-anakku

Anak-anakku....
Ketika ayah dan bunda semakin tua,
kami berharap kalian dapat memahami dan memiliki kesabaran untuk kami...

Ketika kami memecahkan piring atau menumpahkan sup di atas meja karena penglihatan kami berkurang,
kami berharap kalian tidak memarahi kami.....

Ketika pendengaran kami semakin memburuk, dan kami tidak bisa mendengar apa yang kalian katakan...
kami berharap kalian tidak memanggil kami dengan sebutan "Tuli"...
mohon ulangi kembali apa yang kalian katakan atau menuliskannya....

Maaf anak-anakku.......

Ayah dan bunda semakin tua....

Ketika lutut kami mulai lemah, kami berharap kalian memiliki kesabaran untuk membantu kami bangun kembali

Kami mohon, jangan bosan dengan kami, ketika kami terus mengulangi apa yang kami katakan, seperti kaset rusak, dan kami berharap kalian terus mendengarkan kami....
tolong jangan mengejek kami atau bosan mendengarkannya....

Maafkan juga, kalau bau kami tercium seperti orang yang sudah tua,
kami mohon jangan memaksa kami untuk mandi....., karena tubuh kami sudah menjadi lemah
Orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin, kami berharap, kami tidak terlihat kotor bagi kalian...


Lagi-lagi kami berharap, kalian bisa bersabar dengan kami, ketika kami selalu rewel,
karena ini semua bagian dari menjadi tua.

Dan jika kalian memiliki waktu luang, kami harap kita bisa saling bercengkerama walau untuk beberapa menit, karena mungkin kami akan selalu sendiri sepanjang waktu dan tidak memiliki seseorangpun untuk bisa diajak berbicara


Ketika saatnya tiba, jika ayah dan bunda harus selalu terbaring karena sakit dan sakit, kami berharap kalian memiliki kesabaran untuk merawat kami....

Maaf, kalau kami mengompol atau membuat berantakan...

Kami berharap kalian memiliki kesabaran untuk merawat kami selama beberapa saat terakhir dalam hidup kami, karena kami mungkin tidak akan bertahan lebih lama...

Ketika waktu kematian kami datang, kami berharap kalian memegang tangan kami dan memberikan kekuatan untuk menghadapi kematian.....

Ketika kami bertemu sang pencipta, kami akan berbisik pada-Nya, untuk selalu memberikan berkah pada kalian anak-anak ayah dan bunda, karena kalian adalah anak-anak kebanggaan kami, yang selalu mencintai kami

Terima kasih atas segala perhatian kalian nak.....
Sayang dan cinta kami pada kalian tidak akan pernah padam...


Dari: Ayah dan Bunda